Hot Story From the Movie 'La moustache 2005'

La moustache 2005

 

 

Hello teman SEKRE,, Cerita dewasa kali ini diambil dari inti sari sebuah film, yang bertajukkan

La moustache 2005 . . .

Awal Cerita, langsung simak pembahasan nya guys !!

La Kumis terbuka bersama Marc Thiriez, seorang Paris tengah umur, mandi dan bertanya kepada istrinya apakah dia harus mencukur kumis yang dia pakai untuk sebagian besar masa dewasanya. Istrinya, Agnès, dengan kesal berkomentar bahwa dia tidak akan mengenalinya tanpanya, namun saat dia pergi, Marc mencukur kumisnya. Sekembalinya, Agnès marah. Marc tidak membiarkannya masuk saat dia menelepon. Marc berbohong dan mengatakan bahwa ia telah melanggar tali sepatunya. Di mobil Marc bertanya kepada istrinya apakah dia memperhatikan sesuatu. Dia tidak menanggapi, ingin tahu apakah menurutnya dia berpakaian terlalu seksi untuk pesta. Malam itu, saat keduanya mengunjungi teman mereka Serge (suami pertama Agnes) dan Nadia, Serge menceritakan sebuah cerita lucu dari pernikahannya dengan Agnès, bagaimana dia licik dan menolak untuk mengakuinya, bahkan ketika mengetahui. Agnès kembali menyangkal kegilaannya. Frustrasi bahwa Serge dan Nadia juga tidak menyadari bahwa Marc telah mencukur kumis khasnya, Marc berkelahi dengan Agnès di mobil saat mereka kembali ke rumah, Agnès yang menakutkan. Saat mereka berbaring di tempat tidur malam itu, pertarungan lain mengenai kumis terjadi saat Agnès menggali dengan tumitnya dan mengatakan pada Marc bahwa dia tidak pernah memiliki kumis dan dia takut akan kewarasannya. Ponsel Agnès Nadia dan Nadia mengklaim bahwa Marc belum memiliki kumis dalam lima belas tahun. Agnès mengambil pil tidur untuk tidur.

Marc menemukan sebuah foto album foto dari liburan mereka di Bali, yang semuanya menunjukkan bahwa dia berkumis dengan kumisnya. Ketika dia menghadapi Agnès dengan foto-foto ini, dia mengabaikannya dan mengubah topik pembicaraan, membuatnya semakin bingung. Dia menyarankan agar Marc menemui psikiater yang diketahui oleh temannya François. Marc mencoba untuk membuat yang terbaik dari situasinya, tapi tumbuh lebih paranoid dan bingung ketika bahkan rekan kerjanya tidak mengakui bahwa dia telah mencukur kumisnya. Dia merokok sebatang rokok dan rekan kerjanya mengatakan bahwa dia bodoh untuk memulai lagi.

Istrinya marah pada tim sepak bola dan berteriak di TV. Dia kesal saat mendapati Marc sudah merokok lagi. Mereka pergi keluar dan Agnès bersikeras membeli Marc jaket bermotif cerah ("jaket badut" seperti yang digambarkan Marc). Agnès memesan sebatang rokok saat makan malam, mengatakan bahwa mereka akan berhenti bersama lagi nanti, dan menangis saat ia merokok dan minum.

Saat Marc mengambil fotonya untuk mendapatkan lencana pekerjaannya, dia meminta seorang wanita yang juga mengambil fotonya jika dia memperhatikan perbedaan antara foto yang baru saja diambil dan fotonya yang muncul di bukunya I.D. kartu. Dia bilang kumisnya berbeda, dan Marc bertanya padanya beberapa kali apakah dia yakin dia berkumis di foto itu. Dia membenarkan hal ini, yang membuat Marc semakin bingung. Dia pulang lebih awal dari pekerjaan.

Marc memeriksa mesin penjawabnya untuk menemukan pesan dari ayahnya. Teman Agnès 'Bruno menelepon dan Marc menyuruhnya berhenti bercanda tentang kumisnya. Bruno meyakinkan Marc bahwa Marc belum memiliki kumis dalam lima belas tahun. Marc menutup teleponnya. Di dapur, dia menyuruh Agnès menelepon orang tuanya dan mengatakan kepada mereka bahwa dia tidak akan bisa datang ke rumah mereka untuk makan malam keesokan harinya. Agnès memanggil ibu Marc, tapi dengan lembut mengingatkan Marc bahwa ayahnya sudah meninggal dan sudah genap setahun. Bingung, Marc berbicara tentang sahabat mereka Serge dan Nadia, yang oleh Agnès menjawab bahwa dia tidak tahu siapa mereka dan Marc pasti delusi. Sangat kesal dan perlahan kehilangan pegangannya karena kewarasan, Marc pergi tidur, dan Agnès memberinya pil tidur.

Marc terbangun untuk mendengar Agnès dan Bruno berencana untuk menyuruh Marc berkomitmen ke rumah sakit jiwa. Marc cepat-cepat berpakaian dan melarikan diri dari rumah. Di dalam taksi, dia berusaha mencari ibunya, namun karena pil tidur dan hujan deras, dia tidak dapat menemukan rumah tempat dia dibesarkan. Marc mencoba menelepon ibunya, tapi nomor yang dia panggil bukanlah nomor telepon yang valid. Dia memanggil Agnès, mengatakan kepadanya bahwa dia ada di rumah ibunya, dan memintanya untuk menjemputnya. Ketika Marc melihat Agnès dan Bruno meninggalkan apartemennya untuk menjemput Marc, dia bergegas masuk, meraih paspornya, mengenakan sepatu, mematahkan tali sepatu dan dedaunannya. Dia melarikan diri ke Hong Kong, penerbangan pertama yang tersedia dari Paris. Pas foto paspornya menjadi kumis.

Perjalanan Marc melalui Hong Kong, berjalan-jalan di Star Ferry sepanjang hari. Setelah feri berhenti pada malam hari, dia membayar pelaut lokal untuk membawanya ke kapal mereka. Mereka setuju, dan Marc tiba di sebuah desa yang tidak ditentukan di China (difilmkan di Ko Lau Wan, Semenanjung Sai Kung, Hong Kong). Marc menginap di sebuah hotel di sana untuk jangka waktu tertentu, mulai dikenal dengan penduduk setempat, dan menata kumisnya.

Marc kembali ke hotel untuk mencari Agnès yang menunggunya, seolah-olah dia telah menemaninya sepanjang perjalanan. Agnès mengolok-olok jaketnya yang bercorak cerah dan bertanya mengapa dia membelinya, dengan harapan dia tidak akan memakainya di Paris. Mereka pergi ke kasino dan bertemu teman baru yang Agnès tahu tapi Marc tidak. Setengah laki-laki dari pasangan itu menunjukkan foto terakhir dari empat di antaranya di antaranya memiliki kumis. Marc tidak ingat akan kejadian tersebut, namun gambar-gambar itu dibawa pergi sebelum dia bisa memeriksanya dengan cermat. Agnès memperhatikan amarah Marc dan mengatakan jika dia tidak menyukai teman baru mereka, mereka tidak perlu lagi melihat mereka lagi saat mereka kembali ke Paris.

Dalam akhir yang ambigu, Agnès menunjukkan bahwa Marc mencukur kumisnya sehingga dia bisa melihatnya tanpa itu setidaknya sekali. Dia melakukannya, dan Agnès berkomentar betapa baiknya penampilannya tanpa itu. Apakah adegan terakhir ini dimaksudkan untuk menjadi apa yang sebenarnya terjadi atau hanya mimpi ideal tentang apa yang Marc inginkan telah terjadi tidak ditentukan.